BATU NEKARA
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada saat ini saya akan membagikan artikel batu Nekara, apa ya batu Nekara itu??? Mari kita simak artikel saya ini.
Nekara
dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena bentuknya
semacam berumbung, yang terbuat dari perunggu yang berpinggang dibagian
tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara
dianggap sesuatu yang suci. Dari pernyataan tersebut, tentunya Anda bertanya
mengapa nekara dianggap suci?
Di daerah
asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila
pemilikya meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai
sebagai bekal kubur.
Sedangkan di
Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja antara lain
ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang
perang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan
Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau
Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.
Di antara
nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga
melalui hiasan-hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan
kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Pada umunya nekara yang
ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar, contoh nekara yang ditemukan di
desa Intaran daerah Pejeng Bali, memiliki ketinggian 1,86 meter dengan garis
tengahnya 1,60 meter, nekara tersebut dianggap suci, sehingga ditempatkan di
Pure Penataran Sasih. Dalam bahasa bali sasih artinya bulan, maka nekara
tersebut dinamakan nekara Bulan Pejeng.
Nekara yang
ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping, disebut dengan
Moko. Fungsi Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas
kawin atau jujur.
Gambar . Nekara & Moko
Nekara yang
ditemukan di Indonesia tidak semua berasal dari daratan Asia, tetapi ada pula
yang berasal dari Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan cetakan nekara
yang terbuat dari batu di desa Manuaba, Bali. Dan cetakan tersebut kini
disimpan di dalam pure desa tersebut.
Setelah
pembahasan tentang kapak dan nekara, mudah-mudahan konsep pemahaman Anda tentang
sejarah sebagai sebuah ilmu tentang waktu semakin jelas. Karena apa yang
dihasilkan oleh masyarakat terus mengalami perkembangan dari bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya dalam saya menulis mohon dimaafkan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar